Amsal 8 : 32 - 36; Yohanes 21 : 19-24
Selamat hari Kamis. Hal yang paling mudah dalam pendidikan adalah mendengar. Dengan mendengar pun kita bisa mendapat didikan;Amsal 8:32-33 (TB) Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.Namun, tentu mendengar di sini -sebagaimana dikatakan dalam ayat 33- bukan sekedar membiarkan suara masuk ke telinga kita, namun berarti bahwa kita menyimak dengan baik apa yang kita dengar sehingga melalui apa yang kita dengar itu, kita memperoleh didikan dari apa yang kita dengar itu. Murid-murid Tuhan Yesus yang ber-12 mengikut kepada Tuhan Yesus pergi. Mereka mendengar bagaimana Tuhan Yesus mengajar, melihat mujizat yang dilakukannya dan berjalan ke mana Tuhan Yesus mengajak mereka mewartakan Injil Kerajaan. Setelah kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga maka dengan kuasa dari Roh Kudus, mereka mewartakan Injil Kerajaan Allah. Salah satunya adalah "murid yang dikasihi" Tuhan Yesus. Petrus telah dinubuatkan bagaimana ia nantinya (Yoh. 21 : 17-19), dan Petrus bertanya kepada Tuhan tentangnya Yohanes (Yoh. 21 : 21-22). Dan yang menarik, Injil Yohanes mencatat apa yang dilakukan Yohanes setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga;Yohanes 21:24 (TB) Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.Tuhan Yesus mengajak untuk berpikir dan bertindak dalam percakapan dengan Petrus; jangan memikirkan soal kapan, apa dan bagaimana seseorang akan meninggal namun, apa yang akan dilakukan selama masa hidupnya. Adakah kita yang telah mendengar Injil kebenaran yang menyelamatkan akan mengikut Tuhan dan mewartakan Injil Kerajaan dalam waktu yang Tuhan berikan?