GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

ATURAN

Terpublikasi Fri, 13 Oct 2017   

oleh:

Bil. 5: 5-10; Tit. 1: 5-16

Banyak orang menganggap sebuah aturan hanyalah deretan kata-kata untuk mengekang. Benarkah? Kitab Bilangan adalah kitab yang mengatur kehidupan umat Israel yang adalah umat milik kepunyaan Allah. Mereka diberikan sejumlah aturan supaya mereka menjadi bangsa yang taat kepada Allah. Demikian juga ketika mereka berbuat salah kepada orang lain. Ada peraturan bagi Israel. Aturan memang membatasi kita. Namun aturan juga menjamin hak dan tanggung  jawab kita dan sesama kita. Pemahaman inilah yang sering kita abaikan. Kita hanya terpancang bahwa aturan itu membatasi. Aturan, itulah yang juga diberikan kepada Titus. Di Kreta (dan juga tempat lain), perlu ada aturan pemimpin jemaat. Karena itu ada sejumlah aturan yang Paulus titipkan kepada Titus; Titus 1:5-6 (TB)  Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Mengapa itu penting bagi Paulus dan bagi kehidupan persekutuan orang beriman?

Paulus menjawab: 

Titus 1:7-9 (TB)  Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. Hal ini supaya dalam kehidupan jemaat -menurut Paulus- menjadi jemaat yang sehat dalam iman (Titus 1: 13). Ketertiban diperlukan dalam kehidupan kita sebagai orang beriman -baik sebagai pribadi maupun persekutuan. Karena itu mari kita mengingat: aturan itu dibuat bukan untuk membelenggu orang-orang yang ada dalam persekutuan/ kelompok itu namun supaya ada keteraturan dan ada kehidupan yang sehat dalam persekutuan orang beriman.