GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BAIK DAN JAHAT

Terpublikasi Fri, 12 Oct 2018   

oleh:

Amos 3 : 13-4 : 5; Matius 15 : 1-9

Selamat hari Sabtu.

Bermuka dua. Ungkapan itu menunjukkan hidup seseorang atau sekelompok orang yang berlaku baik sekaligus jahat, beribadah namun sekaligus tetap melakukan apa yang dilarang oleh Tuhan. Pilihan hidup memang tidak selalu mudah namun yang tidak mudah itulah yang menentukan. 
Dalam hal setia kepada Tuhan atau kepada pementingan diri sendiri, kerajaan Israel di utara juga berlaku hal itu. Mereka tak mampu menjadi orang yang setia dalam ibadah dan perbuatan. Di satu sisi tetap menyembah kepada Tuhan namun di sisi lain mereka tetap melakukan yang jahat.
Amos 4:4-5 (TB)  "Datanglah ke Betel dan lakukanlah perbuatan jahat, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah korban sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu pada hari yang ketiga!
Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman Tuhan ALLAH. 

Oleh karena itu, Tuhan murka kepada mereka (Amos 3 : 13-15). Hidup yang menghambakan diri kepada  Tuhan dan kepada yang lain menjadikan mereka gamang; percaya kepada Tuhan dan tetap melakukan perbuatan jahat ada pada mereka. Tuhan Yesus menegur orang Farisi dan ahli Taurat yang mempertentangkan pelaksanaan Firman Tuhan, antara memberikan persembahan kepada Tuhan dan menghormati orang tua, dan demi memberikan persembahan kepada Tuhan, mereka berani untuk mengurangkan hak bagi orang tua (Mat 15 : 3 - 6). Dengan tegas Tuhan Yesus berkata: Matius 15:7-9 (TB)  Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Firman Tuhan mestinya tidak boleh dan tidak bisa dipertentangkan jika kita tidak malas untuk mencari apa makna terdalam dari Firman itu dan tidak ada kehendak kita yang menginginkan untuk mengutamakan diri kita sendiri.
Karena itu mari kita menjadi orang-orang yang tulus hati dalam mendengar dan melakukan Firman Tuhan.