GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Belas Kasihan

Terpublikasi Sat, 24 Aug 2019   

oleh:

Yehezkiel 20 : 33-44; Lukas 6 : 6-11

Selamat hari Rabu.

Pembalasan adalah hal yang biasa di dunia ini sehingga hidup ini dipenuhi dengan saling membalas dan dendam. Adakah Tuhan mendendam kepada umat-Nya Israel yang berkali-kali memberontak kepada-Nya?
Ternyata tidak. Kasih Allah bekerja lebih besar daripada pemberontakan Israel. Tuhan tetap mengasihi mereka. Yehezkiel 20:36-38 (TB)  Seperti Aku beperkara dengan nenek moyangmu di padang gurun tanah Mesir, begitulah Aku akan beperkara dengan kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu. Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Dan tentu pemisahan mesti dilakukan, yaitu mereka yang mau tetap menjadi umat atau mereka yang mau tetap memberontak. Kepada yang setia Tuhan menuntun mereka ke tanah perjanjian. Yehezkiel 20:39, 42-44 (TB)  Hai kamu, kaum Israel, beginilah firman Tuhan ALLAH, biarlah masing-masing pergi beribadah kepada berhala-berhalanya. Tetapi kemudian kamu akan mendengarkan Aku dan tidak lagi melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus dengan persembahan-persembahanmu dan berhala-berhalamu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu. Di sana kamu akan teringat-ingat kepada segala tingkah lakumu, dengan mana kamu menajiskan dirimu, dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena segala kejahatan-kejahatan yang kamu lakukan. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada masa Aku, oleh karena nama-Ku, tidak memperlakukan kamu selaras dengan tingkah lakumu yang jahat dan busuk, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."Begitu besar kasih Tuhan. Bukanlah layak untuk dipuji dan dimuliakan?  

Dengan tulus Tuhan Yesus mengajar namun beberapa orang Farisi sudah mengincar: kapan Yesus bisa dipersalahkan. Dengan sangkaan melanggar kekudusan Sabat, mereka berharap menjerat Tuhan. Oleh karena belas kasihan, Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya. Lukas 6:9-10 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?
"Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. 

Dan mereka makin dendam. Tidakkah belas kasihan ada pada diri mereka? Apakah hukum Sabat, bahkan dendam kepada Tuhan Yesus jauh lebih penting dari menyelamatkan orang yang mati sebelah tangannya?
Adakah kita memiliki belas kasihan kepada mereka yang sedih, susah dan mengalami berbagai masalah? Atau kita sudah menutup mata kepada mereka? 
Belajarlah dari Tuhan yang berbelaskasihan. Kasih-Nya lebih besar dari apapun juga.

Doa:
Memiliki rasa belas kasihan seperti yang dimiliki Tuhan.