Yer. 5: 18-31; 1 Tes. 2: 13-20
Nubuat Yeremia tentang keadaan Israel dan Yehuda karena mereka meninggalkan Tuhan sudah dinyatakan, dan tentu yang menjadi pertanyaannya: mengapa Tuhan menghukum umat milik kepunyaan-Nya sendiri? Dan terlebih lagi: apakah Tuhan tidak sayang kepada umat milik kepunyaan-Nya? Tentu Tuhan sayang kepada umat-Nya. Namun, atas pertanyaan mereka, Yeremia menjawab: Yeremia 5:19 (TB) Dan apabila kamu nanti bertanya-tanya: Untuk apakah TUHAN, Allah kita, melakukan segala hal ini atas kita?, maka engkau akan menjawab mereka: Seperti kamu meninggalkan Aku dan memperhambakan diri kepada allah asing di negerimu, demikianlah kamu akan memperhambakan diri kepada orang-orang asing di suatu negeri yang bukan negerimu."Pertama-tama dosa dan pemberontakan mereka kepada Tuhan-lah yang menjadikan Tuhan murka dan memberikan hukuman.
Sebenarnya, tidakkah itu juga dipandang sebagai belas kasih Tuhan kepada umat-Nya? Sebaliknya, jikalau umat menjadi percaya, bukankah Tuhan akan memberikan pemeliharaan kepada mereka? Itulah yang juga dialami oleh jemaat Tesalonika. Sebagai orang bukan Yahudi dan mau percaya, mereka mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan. Karena itu Paulus memuji mereka; 1 Tesalonika 2:13-14 (TB) Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita menjadi orang yang percaya, dan mau mempercayakan hidup kita kepada Tuhan setia waktu, tempat dan keadaan kita? Tuhan menjadi pokok selamat bagi kita yang mau percaya kepada-Nya.