Kis. 7: 55-60; Mzm. 31: 1-5, 15-16; 1 Petr. 2: 2-10; Yoh. 14: 1-14
Percaya kepada Tuhan dalam hidup yang kita jalani adalah sebuah perjuangan. Mempertahankan iman yang ada pada kita menghadapi tantangan di tengah dunia. Membuktikan bahwa kita percaya dalam hidup kita bahwa:Yohanes 14:6-7 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."Ya. Banyak olokan, banyak cemoohan. Apakah kita akan bertahan? Atau menyerah dan kalah dengan tak mengakui kuasa-Nya? Para murid melihat secara langsung kesatuan antara karya Yesus dan Bapa; apa yang Bapa firmankan, Yesus lakukan; itulah kesatuan katrya Bapa dan Anak yang menyelamatkan dunia. Karya yang sudah Yesus tuntaskan di kayu salib dan kita mengimaninya lewat kehidupan kita. Sepanjang sejarah orang beriman mempertahankan iman itu, bahkan berjuang untuk terus bertahan, dan tak jarang mereka harus mengalami seperti Stefanus; mati karena mempertahankan iman percaya itu. Penulis kitab I Petrus mengingatkan supaya kita yang sudah mengecap kebaikan Tuhan itu; diselamatkan dalam nama-Nya - kita menjadi orang yang teguh memegang iman itu dalam hidup kita dan bersaksi tentang Dia yang kita percaya;1 Petrus 2:4-5 (TB) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.Bersediakah kita beriman sampai akhir? Menjadi : 1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib