GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BERIMAN YANG KUAT

Terpublikasi Mon, 09 Apr 2018   

oleh:

Dan. 3 : 1-30; 1 Yoh. 2 : 3-11

Berkata bahwa kita percaya kepada Tuhan itu mudah. Bagaimana menjalankannya dalam hidup kita? Selalu saja ada tantangan, hambatan dan godaan untuk terus setia dengan apa yang kita alami, dari yang paling halus sampai yang keras dan kasar. Bagaimana kita mesti bersikap? Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah tiga orang muda selain Daniel yang terpilih menjadi orang kepercayaan raja. Mereka dikenal sebagai orang yang taat kepada Tuhan, Allah Israel.

Ketika raja Nebukadnezar membuat patung dan menyuruh semua orang menyembah saat bunyi-bunyian diperdengarkan. Maka orang-orang menuduh ketiganya tidak melakukan perintah raja. Ketika raja bertanya, apa jawab mereka? Daniel 3:16-18 (TB)  Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."Mereka tetap setia kepada Tuhan. Sekalipun ancamannya berat. Mereka percaya Tuhan yang pasti menyertai mereka. 

Inilah iman. Iman yang tak tergoyahkan oleh apapun. Penulis kitab 1 Yohanes menegaskan hal ini; 1 Yohanes 2:3-6 (TB)  Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 

Marilah kita pun punya iman kuat dan teguh dalam hidup kita. Dalam tantangan, hambatan dan godaan dalam hidup kita, mari kita pun tetap taat dan setia kepada Tuhan. Bukankah Kristus sudah menjadi model ketaatan kepada Bapa? Dia sudah membuktikannya.