Mazmur 78:1-7; Yosua 5:10-12; Wahyu 8:6-9:12
Selamat hari Kamis.
Merayakan Paskah bagi orang Israel adalah suatu sukacita yang besar. Apalagi ketika mereka telah sampai ke tanah perjanjian. Saat itu mereka makan hasil tanah perjanjian, dan manna berhenti (Yos. 5:10-12). Berhentinya manna bukan berarti berhentinya kasih Tuhan. Justru di sanalah bukti kasih dan penyertaan Tuhan kepada umat-Nya hingga mereka yang berangkat dari Mesir sampai ke tanah Kanaan. Mazmur 78:5-7 (TB) Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya; Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan keagamaan, orang Israel selalu menekankan: takut kepada Tuhan. Dengan takut kepada Tuhan, kita sebagai orang beriman mempunyai hikmat Tuhan dan hidup benar seturut kehendak Tuhan karena segala peristiwa kehidupan dinyatakan-Nya melalui tiupan sangkakala para malaikat setelah Anak Domba membuka materai ketujuh.
Dalam menghadapi tiupan sangkakala yang menunjukkan bahaya yang mengancam (Wah. 8:6-9:12), apa yang dilakukan orang beriman? Bukankah tetap memelihara iman percaya kepada Tuhan?
Doa:
Pemuda remaja mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.