Yun. 4 : 1 – 11 Rom. 1 : 8 – 17
Selamat pagi.
Emosi negatif itu merugikan. Demikian juga perasaan marah dan malu seringkali mendorong kita untuk berlaku yang sembarangan. Demikian juga dengan Yunus. Mendengar bahwa Tuhan mengampuni Niniwe, bangsa asing yang diperingatkannya atas perintah Tuhan, Yunus menjadi marah karena ia merasa malu; apa yang ia nubuatkan tak terjadi karena pertobatan Niniwe. Yunus 4:2-3 (TB) Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."Tuhan menyadarkan Yunus dari kemarahannya dengan memakai pohon jarak yang tumbuh; Yunus 4:9-11 (TB) Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"Kasih Tuhan tak terbatas dan tak boleh dibatasi. Demikian juga kasih Tuhan kepada Niniwe, dan kepada Yunus. Tuhan tak membiarkan keduanya binasa. Karena itu Tuhan mengingatkan Niniwe, dan mengingatkan Yunus. Dia mengasihi. Tuhan tak malu mencabut hukuman kepada Niniwe. Injil itu haruslah dibawa kepada sebanyak mungkin orang, supaya setiap orang menerima kasih karunia Allah, dan oleh kehendak Allah menjadi percaya. Inilah kerinduan Paulus untuk orang Roma, supaya mereka mempunyai pengenalan yang benar tentang Kristus, dan mengikut Dia dalam hidup mereka karena: Roma 1:15-17 (TB) Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma. Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."Karena itu, hidupilah hidup kita dengan beriman yang kuat dan teguh. Nyatakan Injil dalam hidupmu.
Jadikan Firman Tuhan sebagai kekuatan setiap hari yang menuntun kita untuk menjadi serupa dengan Dia, Tuhan yang kita percaya.
Ini usaha seumur hidup. Usaha yang tak pernah boleh berhenti.