Zef. 1: 7, 12-18; Mzm. 90: 1-12; 1 Tes. 5: 1-11; Mat. 25: 14-30
Hari Tuhan selalu menjadi berita yang mengerikan. Adanya banyak hukuman, adanya banyak kemalangan dan sebagainya. Nuansa itu memang ada dalam.kitab Zefanya. Namun, bagi siapa itu semua? Zefanya 1:3-6 (TB) Aku akan menyapu manusia dan hewan; Aku akan menyapu burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Aku akan merebahkan orang-orang fasik dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi, demikianlah firman TUHAN. Aku akan mengacungkan tangan-Ku terhadap Yehuda dan terhadap segenap penduduk Yerusalem. Aku akan melenyapkan dari tempat ini sisa-sisa Baal dan nama para imam berhala, juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom, serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari TUHAN dan tidak menanyakan petunjuk-Nya."
Bagaimana dengan orang beriman? Maka Tuhan berbicara: Zefanya 1:7 (TB) Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya. Hukuman diberikan kepada yang tidak setia kepada-Nya. Tentu bukan berarti kita patut membanggakan diri dan mengatakan "bukan aku". Yang patut kita jaga adalah percaya kita kepada Tuhan. Itulah juga pengakuan pemazmur menengok kehidupan Musa; bahwa Tuhan adalah satu-satunya penolong. Karena itu pemazmur berkata: Mazmur 90:11-12 (TB) Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mempunyai hati yang bijak untuk menimbang, memiliki hati yang bijak untuk bertindak dalam hidup ini. Dalam bahasa Paulus kepada jemaat di Tesalonika, ia mengajak untuk berjaga-jaga. Bagaimana itu?1 Tesalonika 5:5-6, 8 (TB) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
Supaya kita tetap kedapatan sebagai hamba yang baik, yang melakukan kehendak sang tuan, dan sang Tuan berkata: Matius 25:21 (TB) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mari kita kuat dan teguh; berjaga-jaga untuk terus percaya kepada-Nya.