Yeh. 7: 1-9; Why. 16: 8-21
Sudut pandang menjadikan kita melihat sebuah kejadian dari berbagai sisi. Sayangnya tidak semua orang mampu melihat sebuah peristiwa lebih dari satu sudut pandang. Apalagi jika peristiwa itu tidak menyenangkan. Penderitaan seringkali dianggap hanya sebagai tanda bahwa Tuhan tidak mengasihi. Namun, benarkah Tuhan tidak mengasihi umat-Nya? Apakah Tuhan mudah berubah setia kepada manusia? Yehezkiel 7:8-9 (TB) Sekarang dengan segera Aku akan mencurahkan amarah-Ku atasmu dan melampiaskan murka-Ku kepadamu, Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan membalaskan kepadamu segala perbuatan-perbuatanmu yang keji. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; selaras dengan tingkah lakumu akan Kubalaskan kepadamu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Aku, TUHANlah, yang memusnahkan.
Ya. Semua maksud murka Allah bukanlah untuk menghancurkan umat-Nya, atau menghancurkan Yerusalem. Murka-Nya supaya umat kembali mengingat: Tuhanlah Allah. Tuhanlah yang patut dipuji, dimuliakan dan disembah. Lalu, kapan itu terjadi? Tuhan tak pernah menyatakan waktu-Nya, Wahyu 16:15 (TB) "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."Karena itu hendaklah kita selalu waspada dalam hidup kita.
Janganlah sekali-kali kita mendukakan Dia, dan jika itu terjadi, segeralah berbalik kepada-Nya. Jangan sampai terlambat.