Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Saudara-saudara, tentu kita senang, jika melihat pertumbuhan dan perkembangan anak kita, dari yang baru bisa menangis, tertawa menjadi bisa mengatakan Mam, papa…. Membaca dan menulis huruf, merangkai huruf menjadi kata atau kalimat. Seorang Ibu dengan bangganya menceritakan betapa kagetnya dia, ketika menceritakan anaknya yang berusia satu tahun melihat baju warna merah, sambal menunjuk baju baju itu, ia berkata “Red.” Sang ibu dengan bangganya mengatakan anak saya pinter sekali….saya belum ajari anak saya tentang warna apalagi dalam Bahasa Inggris. Dia sudah tahu. Dia tahu hanya karena sering nonton youtube.
Dalam hidup sebagai orang percaya, kita pun diminta untuk berubah. jika kita perhatikan dalam Roma 12:2, kata “berubahlah” memakai kata “transformed” yang dalam Bahasa asli (yunani) nya memakai kata ‘metamorphoo’ yang berarti change (berubah) atau transfigure (merubah bentuk). Kata ini memakai bentuk verb present passive imperatives yang berarti suatu tindakan atau sikap yang harus kita pertahankan secara terus menerus. Kata setelah kata ‘berubahlah” yaitu kata “pembaruan budimu” dalam Bahasa aslinya kata “pembaruan” memakai kata “anakainosis” yang berarti renewing (pembaruan) atau renovation (renovasi). Hal ini menunjuk kepada sesuatu yang diubahkan, diperbaharui atau dibuat dalam bentuk lain. Sedangkan kata “budi” memakai kata “nous” yang bisa memiliki arti mind (pikiran), the intellect (kecerdasan), understanding (pengertian). Ternyata, perubahan yang harus kita lakukan bukan sebuah perubahan yang terjadi sekali dalam sebuah peristiwa yang terjadi dalam sekejap melainkan sebuah proses yang berlangsung secara terus-menerus. Proses ini digambarkan seperti sebuah garis panjang bukan sebuah titik. Perubahan ini terletak pada perubahan pikiran untuk semakin hari memikirkan kehendak Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Memasuki tahun 2020, mari berubahlah dengan pola pikir kita, bukan kehendak ku yang jadi melainkan kehendak Tuhan yang jadi.