1 Sam. 15 : 10 – 21; Ef. 4 : 25 – 32
Selamat pagi.
Bohong secara sederhana berarti mengatakan yang tidak sebenarnya. Tentu kita bisa mengungkapkan seribu satu alasan berbohong; tapi apapun alasannya, bohong itu dosa. Samuel sedih dengan Saul, raja yang telah ia lantik. Saul berbohong kepada Samuel. Memang dia bisa membohongo Samuel. Tuhan? Bisakah ia bohongi. Inilah perkataan Samuel kepada Saul: 1 Samuel 15:19 (TB) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"
Mungkin kita juga bisa membohongi pasangan kita, anak, orangtua, teman, atasan, bawahan dan orang lain. Bisakah kita membohongi Tuhan? Dalam sebuah lagu yang diajarkan di Sekolah Minggu dikatakan: "Bohong itu dosa,.... anak Tuhan tak boleh bohong."Tapi, mengapa kita yang dewasa justru melakukannya? Dan bahkan - sadar atau tidak - kita mengajarkan kepada anak kita untuk berbohong, baik menyuruh dia berbohong atau membohongi mereka. Atas semua perbuatan kita yang tidak mencerminkan sebagai anak Allah, Paulus menegur: Efesus 4:30-32 (TB) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Pra Paskah ini adalah kesempatan kita untuk membuang segala perbuatan buruk kita, termasuk berbohong; dan menggantinya dengan perbuatan baik, yang sesuai dengan kehendak Allah.
Pergunakan kesempatan ini. Jangan terlambat.