Rat. 3: 55-66; Mark. 10: 32-34
Selamat hari Sabtu.
Seberapa menakutkan penderitaan bagi kita? Banyak orang menjalani hidup dengan penuh ketakutan karena ia menganggap penderitaan adalah hal yang demikian besar sehingga tidak mungkin diselesaikan. Ia murung, bahkan menyembunyikan diri. Tidaklah demikian penulis kitab Ratapan. Ia percaya ada pertolongan dan penghiburan yang ia miliki; pertolongan dan penghiburan dari Tuhan; Ratapan 3:55-57 (TB) "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku! Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan, dan bersama Tuhanlah kita tahu: kita mampu melewatinya dengan pertolongan-Nya. Ingatlah: Dia sang Imanuel tidak hanya di hari Natal. Dia Imanuel dalam hidup kita setiap hari.
Perjalanan memasuki Yerusalem menjadikan murid takut dan gentar. Bagaimana Yesus? Ia tahu bahwa diri-Nya akan segera memasuki minggu yang sangat penting dalam hidup-Nya, dan bahkan Dia menguatkan murid-murid-Nya; Markus 10:33-34 (TB) kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."Yesus memang harus menjalani itu, namun kisah-Nya tak berhenti sampai pada derita dan mati. Dalam penyertaan kasih Bapa, ada kebangkitan-Nya.
Percaya bahwa Tuhan beserta, itulah semestinya hidup kita; seberat apapun penderitaan yang kita alami dalam hidup kita.
Maukah kamu tetap percaya? Dalam suka dan dukamu, dalam tawa dan tangismu, dalam sepanjang perjalanan hidupmu.