Bilangan 27 : 12-23; Kisah Para Rasul 9 : 26-31
Selamat hari Jumat.
Kepemimpinan Musa mesti juga berakhir. Musa diajak oleh Tuhan untuk melihat tanah yang dijanjikan kepada umat-Nya, Israel. Umat yang selama ini dipimpin oleh Musa. Namun Musa tidak boleh masuk ke tanah perjanjian karena bersama dengan Harun, Musa telah memberontak kepada Tuhan (Bil. 27 : 14). Sebagai gantinya, Musa mesti memberkati Yosua sebagai penggantinya. Bilangan 27:22-23 (TB) Maka Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Ia memanggil Yosua dan menyuruh dia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat itu, lalu ia meletakkan tangannya atas Yosua dan memberikan kepadanya perintahnya, seperti yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Musa melakukan tepat yang diperintahkan Tuhan, adalah suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa Musa patuh kepada Tuhan. Setiap kita pun mestilah patuh dan taat kepada Tuhan. Sama dengan jemaat di Yerusalem. Perubahan pada diri Saulus yang tadinya sebagai penganiaya jemaar menjadi pemberita Injil tentulah membingungkan mereka. Saulus memang mengajar, memberi kesaksian dan bersoal jawab dengan orang Yahudi namun nampaknya kehadirannya masih begitu sulit diterima. Karena itu adalah baik bagi jemaat dan bagi Saulua sendiri untuk sementara berpisah. Saulus lalu dibawa ke Tarsus. Kisah Para Rasul 9:31 (TB) Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Dalam semuanya itu tentu kita yakin bahwa jemaat dipimpin Roh Kudus sehingga mereka bertumbuh dan berkembang.
Jadi, mintalah selalu Tuhan yang menuntun dan memimpin langkah hidup kita. Pasti semuanya mendapat kedamaian.