Amos 8 : 4-12; 2 Korintus 9 : 1-15
Selamat hari Jumat.
Jika membaca kitab Amos, kita bisa menyimak betapa keji dan jahatnya bangsa Israel. Mereka tidak hanya meninggalkan Tuhan dan menikmati hidup dengan berharap kepada bangsa lain, mereka juga menindas saudara sebangsanya hingga menderita. Oleh karena itu Tuhan berfirman:
Amos 8:7 (TB) TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka! Murka Tuhan dinyatakan dengan pembuangan mereka ke tanah Babel, dan mereka mengalami penderitaan sebagai orang buangan dan bangsa yang kalah. Itulah peringatan Tuhan kepada Israel, bukan hukuman. Kata hukuman seakan Tuhan Allah itu kejam (karena itu orang seringkali salah menilai Allah PL itu kejam, Allah PB itu kasih karunia; bagaimana Allah yang esa itu bisa terbagi-bagi?) Allah mengingatkan Israel sebagaimana diteladani oleh Paulus yang mengutus Titus untuk mengingatkan orang Korintus tentang persembahan kasih (2 Korintus 8 : 6), bukan untuk mempermalukan orang Korintus namun sebagai peringatan; 2 Korintus 9:3-5 (TB) Aku mengutus saudara-saudara itu, agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan ternyata menjadi sia-sia, tetapi supaya kamu benar-benar siap sedia seperti yang telah kukatakan, supaya, apabila orang-orang Makedonia datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami — untuk tidak mengatakan kamu — merasa malu atas keyakinan kami itu. Sebab itu aku merasa perlu mendorong saudara-saudara itu untuk berangkat mendahului aku, supaya mereka lebih dahulu mengurus pemberian yang telah kamu janjikan sebelumnya, agar nanti tersedia sebagai bukti kemurahan hati kamu dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan. Ya. Iman, pergharapan dan kasih kita kepada Tuhan hendaklah kita lakukan dengan kasih, bukan karena keterpaksaan dalam hidup kita.
Mari, kita pun dalam hidup kita, setiap karya kasih yang kita lakukan kita lakukan dengan berlandaskan kasih.
