1 Raja-raja 17 : 8-16; 1 Korintus 2 : 6-16
Selamat hari Senin.
Percaya dan beriman tidaklah kasat mata, namun iman itulah yang menuntun kita kepada apa yang tidak kita lihat (band. Ibrani 11 : 1).
Dan itulah yang terjadi kepada janda di Sarfat. Ketika ia akan mengolah makanan terakhirnya, Elia datang dan meminta sepotong roti.
Janda di Sarfat itu mengungkapkan kenyataannya; ia hanya punya bahan makanan terakhir untuk dia sendiri dan anaknya. Setelah mengolahnya, maka mereka hanya menunggu kematian menjemput.
Namun Elia membawa perubahan. 1 Raja-raja 17:13-14 (TB) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Dan memang terjadi seperti yang dikatakan oleh Elia. Tuhan membuat tepung dan minyak itu tidak habis. Apa yang kasat mata adalah fakta namun iman membawa kita kepada keyakinan bahwa karya Tuhan melampaui apa yang kita lihat dan pikir. 1 Korintus 2:9 (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Adakah kita mempunyai iman dalam hidup kita? Alkitab tidak berisi fiksi untuk mengaktifkan imajinasi. Alkitab berisi ungkapan iman yang ditunjukkan dalam kebenarannya. Jadi, milikilah iman dalam hidup kita supaya kita hidup dituntun oleh iman.