GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Iman yang Dewasa

Terpublikasi Tue, 11 Jun 2019   

oleh:

Amsal 3 : 19-26; Efesus 4 : 1-6

Selamat hari Jumat.

Jalan hidup seringkali membawa manusia percaya kepada "feeling"-nya sendiri, dan ia mengikutinya sepanjang hidup. Jika feeling itu dituntun oleh Firman, tentu bagus namun, bukankah kita seringkali dipimpin oleh feeling yang dikendalikan oleh ajaran-ajaran dunia? Itulah yang diingatkan oleh penulis kitab Amsal: Amsal 3:21-24 (TB)  Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Pertimbangan dan hikmat Tuhan yang menuntun kita, manusia mengarah kepada hidup yang penuh dengan damai dan sejahtera, yang menujukan kepada jalan kehidupan.
Amsal 3:26 (TB)  Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat. Ya. Tuhanlah pokok hidup dan kehidupan kita. Dialah sumber kekuatan dan kehidupan kita selalu. 

Dengan hikmat, pengertian dan pengetahuan yang berasal dari Tuhan kita dipimpin dan dituntun oleh-Nya. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan kepada jemaat kota Efesus, dan juga kepada kita, supaya kita hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai orang beriman (Ef. 4 : 1), menjadi orang beriman yang menerapkan iman dalam kehidupan bersama. Efesus 4:2-6 (TB)  Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,  satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Mereka diajak untuk hidup benar, dan hidup dalam kesatuan di dalam Tuhan sebagai umat Tuhan. 
Dalam hal ini Paulus mengingatkan bahwa kita semua diberikan kasih karunia untuk memahaminya dalam kematian dan kebangkitan Kristus, maka kita diajak untuk mengusahakan kehidupan yang benar yang meneladan kepada Kristus, bahkan untuk itu kepada kita diangkat orang-orang yang memimpin jemaat supaya jemaat terarah hidup dan kehidupannya. Efesus 4:11-16 (TB)  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Semuanya itu supaya kita menjadi orang-orang yang dewasa dalam iman kepada Kristus yang adalah kepala gereja. 

Mari kita terus mengusahakan hidup yang sudah Tuhan selamatkan ini menjadi orang yang semakin hari semakin dewasa dalam iman, dengan mata dan hati yang tertuju kepada Kristus.

Doa:
Kesediaan untuk berjuang semakin dewasa dalam iman kepada Tuhan.