GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

IMANUEL

Terpublikasi Tue, 26 Jun 2018   

oleh:

Yos. 10 : 1-14; Markus 6 : 45-52

Secara kasat mata memang kita tidak pernah melihat Tuhan namun kuasa dan kasih Tuhan, bukankah kita selalu rasakan? Kehadiran Tuhan -terutama saat yang sulit dalam hidup kita - betapa sering dipertanyakan. Dalam kitab Yosua, dengan jelas penulis menyatakan bahwa apa yang dialami oleh umat Israel, bahkan ketika mereka berhadapan dengan beberapa kerajaan di tanah Kanaan yang dipimpin oleh raja Yerusalem, dihayati bahwa itu semua bukan karena kuat dan gagah mereka namun oleh karena; Yosua 10:14 (TB)  Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN. Ya. Tuhan yang berkarya dalam hidup umat Israel. Bukankah itu juga yang terjadi dalam hidup kita? Tuhan hadir dalam setiap segi kehidupan kita; saat semua baik-baik saja, juga saat yang paling berat dalam hidup kita, Dialah yang memimpin kehidupan kita. Itulah yang terjadi pada para murid; Markus 6:48-50 (TB)  Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"Tuhan selalu hadir dalam hidup kita, Dia bahkan memimpin. Sayangnya kita seringkali tidak menyadari, bahkan tak mengakuinya dalam hidup kita; Markus 6:51-52 (TB)  Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. 

Kedegilan hati kita seringkali menghalangi pengakuan atas kehadiran-Nya. Bukankah Dia adalah Imanuel sejak mulanya?
Ketika Ia disebut Imanuel (Mat. 1 : 23), bukan saat Dia menjadi Yesus, sang bayi Natal saja namun juga dalam sepanjang hidup kita.
Jadi, rasakan dan akui kehadiran-Nya dalam hidup kita.