Yes. 41:14-20; Rm. 15:14-21
Takut, itu reaksi spontan ketika memasuki tempat yang baru, yang sebelumnya tidak kita kenal. Itu wajar. Namun, setelah itu tentu takut tak bolehlah selalu menjadi reaksi kita dengan temapt yang sama. Mengapa? Karena kita sudah mengenal tempat itu. Takut jugalah yang menguasai kehidupan umat Yehuda, karena itu Tuhan menegaskan: Yesaya 41:14 (TB) Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.
Menjadi umat milik kepunyaan Tuhan tak perlulah takut. Dia pasti menjagai kita dalam setiap langkah kita sebagai alat di tangan-Nya. Paulus menjadi rasul di tempat yang sebelumnya Injil belum dikabarkan dengan berbagai macam tantangan yan dihadapi. Ia ingin setiap orang mendengar, dan setelah mendengar mereka merasakan Kristus, dan setelah merasakan mereka percaya kepada Kristus. Itulah yang mendorong Paulus rela menempuh perjalanan yang kadang ia harus menemui berbahaya; Roma 15:21 (TB) tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya."Oleh karena itu janganlah takut, juga kalau saat ini sepertinya pertolongan Tuhan belum, atau tak datang-datang. Dia pasti menunjukkan kasih-Nya; Yesaya 41:19-20 (TB) Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.
Jangan takut. Hadapi tantangan hidupmu. Tuhan besertamu!