GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

KASIH DAN BENCI

Terpublikasi Thu, 07 Sep 2017   

oleh:

Kej. 37: 12-36; 1 Yoh. 3: 11-16

Ketika kita mengawali hari ini, perasaan apakah yang ada pada kita? Apakah kita mengawali dengan kasih? Ataukah kita mengawali dengan benci, iri dan marah? Benci, iri, marah adalah sifat yang dengan mudah menghapus kasih dalam hidup manusia. Apa yang dilakukan oleh ke-11 anak Israel kepada  Yusuf, saudaranya menunjukkan kepada kita hal itu. Oleh karena mereka merasa sakit hati dan iri karena perlakuan Israel, ayah mereka kepada Yusuf maka mereka memasukkan Yusuf ke dalam sumur kering, dan bahkan menjual Yusuf kepada orang Ismael/ Median. Sekalipun mereka saudara, kasih itu sudah hilang dari diri mereka. Bagaimana dengan kita, orang yang mengaku diri sebagai orang percaya? Manakah yang menguasai diri kita? Kasih, atau marah? Penulis kitab 1 Yohanes menegaskan tentang siapakah kita sebenarnya: 1 Yohanes 3:14-15 (TB)  Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. 

Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Membenci orang lain sudah semestinya dijauhkan dari kehidupan kita orang beriman. Kita diselamatkan pertama-tama oleh kasih Allah kepada kita, dan kasih Allah itulah yang kita teladani dalam hidup kita; kita lakukan dalam sepanjang hidup kita mengikut Dia; 1 Yohanes 3:16 (TB)  Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.