Kel. 32 : 1 – 9, 27 – 28; Mat. 18 : 10 – 14
Selamat pagi.
Tidak sabar menjadi peringatan buat kita hari ini. Umat Israel yang menanti Musa menjadi tidak sabar karena terlalu lama. Maka mereka meminta kepada Harun untuk membuat patung, dan bahkan sujud menyembah kepadanya. Kekurangsabaran umat Israel menyebabkan murka Allah. Mereka sudah berubah setia dari Tuhan dan menyembah illah lain. Dan apa akibatnya? Ayat 27 - 28 menunjukkan bagaimana mereka yang tidak setia menerima akibatnya. Di masa pra Paskah ini, belajar bersabarkah kita dalam perjalanan hidup kita? Khususnya bersabar menantikan pertolongan Tuhan supaya kita tidak sesat dan disesatkan. Kita diajak untuk selalu menguji apa yang kita lihat dan dengar supaya kita tidak tersesat atau disesatkan? Semua orang berharga di mata Tuhan. Tak seorang pun yang dibiarkan sesat atau disesatkan, termasuk anak-anak. Matius 18:14 (TB) Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."Perumpamaan domba yang hilang menunjukkan betapa bersukacitanya Tuhan, sang gembala kalau ada satu saja domba yang sesat ditemukan. Tentu bukan berarti Tuhan tidak mengasihi yang sembilanpuluh sembilan. Tuhan nengasihi dunia ini. Namun yang tersesat tentu memerlukan yang lebih dibanding yang sembilanpuluh sembilan.
Karena itu, mari kita belajar untuk selalu mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia atau benda atau ajaran tertentu. Ujilah itu dalam hidup kita. Berdoalah minta supaya Tuhan menjaga diri kita.
Tuhan yang mahakasih pasti menolong.