GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

KATA - KATA YANG BERHIKMAT

Terpublikasi Sat, 11 Nov 2017   

oleh:

Am. 8: 7-14; 1 Kor. 14: 20-25

Lagu lama mengatakan bahwa "lidah itu tidak bertulang", karena itu dari mulut manusia akan dengan mudah meluncur berbagai perkataan. Perkataan apakah yang meluncur dari orang beriman? Amsal 8:7-8 (TB)  Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku. Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong. Itulah mestinya perkataan yang keluar dari mulut kita. Supaya nyata bahwa dalam mulut orang beriman nyata: Amsal 8:14 (TB)  Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan. 

Persekutuan orang beriman di Korintus sedang dilanda "demam bahasa Roh"; orang-orang yang bisa berbahasa Roh menganggap, karunia-nyalah yang paling utama. Padahal dengan tegas Paulus mengatakan: 1 Korintus 14:23-25 (TB)  Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Itulah hikmat yang patut direnungkan oleh setiap kita. Yang diperlukan orang adalah: apakah kata-kata kita membangun, menguatkan atau meneguhkan? Atau sebaliknya? Meruntuhkan, melemahkan atau membuat orang tidak percaya diri? Sebenarnya Paulus mengingatkan: tidak ada satu pun karunia yang paling utama. Namun bagi setiap orang, termasuk mereka yang baru beriman atau orang lain yang masuk dalam persekutuan orang percaya, mereka akan menyatakan bahwa Allah ada di tengah persekutuan itu. Mengapa? Karena kata-kata dari nubuat yang disampaikan dipahami oleh semua yang hadir dalam kumpulan itu. Adakah kata-kata yang kita ucapkan setiap hari (juga hari ini) adalah perkataan yang membangun, menguatkan atau meneguhkan? Berusahalah.
Memang lidah tak bertulang.