1 Raj. 18 : 17-40; Wahyu 20 : 7-15
Dalam hidup ini, kepada siapa kita percaya? Pertanyaan ini patut kita jawab bukan hanya di saat semua baik-baik saja namun juga di saat kita mengalami hidup yang tidak mudah. Kepada siapa kita percaya? Ada saja kita mencari kepastian pada yang kelihatan, baik secara fisik maupun kelihatan dalam arti dianggap lebih instant pertolongannya. Lalu di mana Tuhan kita letakkan? Elia menanyakan kepada umat yang biasanya bercabang hati dengan mengikuti Baal: 1 Raja-raja 18:21 (TB) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Dan dari apa yang dilakukan antara nabi-nabi Baal dan Asyera, dan Elia diperlihatkan bagaimana memang Tuhan adalah Allah yang menyatakan kuasa-Nya dalam hidup umat. Yohanes dalam kitab Wahyu menunjukkan penglihatan di masa Iblis dilepaskan dan membentuk pasukan yang banyak, namun semuanya dikalahkan dan dicampakkan ke dalam lautan api dan belerang. Ini menyatakan bagaimana Iblis akhirnya dikalahkan. Kuasa-kuasa kerajaan yang menyesatkan pasti juga akan dikalahkan, bahkan orang-orang yang mengikutinya; namanya tidak ada dalam kitab kehidupan mengalami hal yang sama dengan iblia; Wahyu 20:14-15 (TB) Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Manakah yang kita kehendaki ada dalam kehidupan kita?
Setia kepada Tuhan, atau mencari pertolongan lain, dan tidak setia kepada Tuhan dalam hidup kita?
Pilihlah Tuhan, maka kita akan hidup.