GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

LAKUKAN PERTOBATAN

Terpublikasi Wed, 05 Jul 2017   

oleh:

Yer. 18: 1-11; Mat. 11: 20-24

Israel adalah umat milik kepunyaan Tuhan; bangsa di mana Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada dunia. Namun sayangnya kasih sayang Tuhan tidak disyukuri oleh Israel maka mereka justru melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Israel merasa dengan status sebagai bangsa yang dikasihi Tuhan maka mereka akan dikasihi dan dikasihi lagi; Tuhan tidak akan menghukum mereka. Namun, apa yang terjadi? Melalui pekerjaan tukang periuk, Tuhan berfirman kepada Yeremia: Yeremia 18:3-4 (TB)  Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Tuhan memang mengasihi Israel namun Tuhan tidak ingin Israel menjadi anak manja. Kalau Israel tidak sesuai yang Tuhan harapkan, mereka sama dengan tanah yang sedang dibuat si tukang periuk; kalau rusak, akan dibuat kembali. Artinya: Israel akan dibentuk kembali, dan itu tentu melalui sebuah proses yang tidak mudah.

Tuhan Yesus mengingatkan supaya setiap orang bertobat. Tidak ada seorang pun atau satu kota pun (juga satu gereja pun) yang merasa berada pada zona aman dan merasa paling suci dan paling diselamatkan. Sebagai manusia berdosa, maka setiap kita mestilah menjadi pribadi yang bersedia untuk bertobat; ini yang dikatakan Tuhan Yesus ketika Ia mengecam beberapa kota; bahkan Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau mereka tidak bertobat, sekalipun di situ Yesus mengadakan banyak mujizat namun tanggungan Sodom dan Gomora (kota dalam Perjanjian Lama) jauh lebih ringan dibanding mereka; Matius 11:20-22 (TB)  Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.

Mari kita tinggalkan zona nyaman kita; hal di mana kita merasa aman-aman saja dan baik-baik saja. Pertobatan itu penting ketika kita tahu bahwa diantara usaha kita untuk berlaku baik dan benar, tentu ada hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Jangan menjadi sombong apalagi angkuh dengan status sebagai "orang Kristen" namun justru tunjukkan buah pertobatan dalam hidup kita; berkata benar, berlaku benar, hidup benar.