GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MEMBERONTAK KEPADA TUHAN

Terpublikasi Thu, 09 Mar 2017   

oleh:

Bil. 21 : 4 – 9; Ibr. 3 : 1 – 6

Selamat pagi.

Memberontak kepada Tuhan? Mungkin kita heran. Siapa yang memberontak kepada Tuhan? Apakah mereka yang mengingkari imannya? Yang pindah agama? Tentu banyak pertanyaan kita tentang hal ini. Pemberontakan kepada Allah tidaklah selalu perlawanan frontal (berhadap-hadapan). Memberontak kepada Allah juga terjadi ketika kita percaya dan mempercayakan diri kita kepada tuntunan Tuhan, mau mengambil jalan kita sendiri bahkan menggerutu kepada Tuhan sekalipun kita tetap ke gereja, aktif kegiatan gereja bahkan tetap berdoa, seperti yang terjadi kepada umat Israel; Bilangan 21:4-5 (TB)  Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."  

Mereka melawan kepada Musa dan Tuhan. Tuhan menghukum mereka dan ketika mereka meminta ampun, Tuhan memerintahkan Musa supaya ia membuat ular tembaga dan siapa yang memandangnya pasti disembuhkan. Yesus adalah pernyataan tentang ular tembaga itu. Karena ketaatan-Nya sampai salib maka Dialah menjadi pokok selamat kita; Ibrani 3:1-2 (TB)  Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.  

Mari kita memandang Dia selalu dengan bukan dengan mata jasmani namun dengan mata iman, dan hidup percaya kepada-Nya dalam hidup kita.