Kel. 15: 1-18; Kol. 3: 12-17
Dari ketidakberdayaan menjadi ditolong Tuhan adalah suatu hal yang menggembirakan. Itulah nyanyian Musa dan umat Israel di tepi laut Teberau setelah mereka selamat dari orang Mesir; Keluaran 15:2-3 (TB) TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya. Bagaimana dengan kita yang berulangkali ditolong oleh Tuhan, bahkan diselamatkan dari hukuman maut? Rasa syukur seperti apa yang kita naikkan? Hidup yang digerakkan oleh karya kasih Allah dalam hidup kita. Kepada jemaat Kolose, Paulus mengingatkan: Kolose 3:15-17 (TB) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Inilah hidup yang harus kita hidupi sebagai orang yang diselamatkan sehingga lewat karya kasih kita, Kristus makin dikenal dari kehidupan orang percaya.