Yeremia 13 : 12-19; Kisah Para Rasul 13 : 26-34
Selamat hari Kamis.
Hari ini banyak yang merayakan sebagai hari kasih sayang. Namun, apakah hari ini saja kita melakukan kasih atau cinta kepada orang lain?
Cinta umat Tuhan sudah luntur. Mereka tidak lagi menjadi umat yang percaya kepada Tuhan sehingga dengan keras Tuhan mengingatkan melalui Yeremia: Yeremia 13:15-17 (TB) Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab TUHAN telah berfirman. Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan. Mereka mengalami pembuangan oleh karena mereka tak lagi mengasihi Tuhan dengan segenap hati mereka. Lalu, apakah Tuhan berhenti mengasihi umat-Nya? Apakah Tuhan berhenti mengasihi dunia? Syukurlah Tuhan tidak berhenti mengasihi dunia, sekalipun dunia menolak cinta kasih itu, Tuhan tetap mengasihi. Pengorbanan Kristus menyatakan itu: Kisah Para Rasul 13:30-34 (TB) Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
Jadi, adakah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita? Bukan dalam kondisi tertentu(senang, sehat, kenyang). Bukan dalam waktu tertentu. Namun dalam setiap keadaan dan waktu; maukah kita tetap mengasihi Dia?