GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI MILIK TUHAN

Terpublikasi Fri, 02 Jun 2017   

oleh:

Kel. 19: 1-9 Kis. 2: 1-11

Status dalam hidup itu penting bagi banyak orang. Karena itu bagi  mereka, merasa perlu mengganti status di media sosial. Entahkah sedang makan, rekreasi atau berkegiatan yang lain. Status dalam hidup juga dianggap penting; entah sebagai orang penting atau orang yang sangat penting. Lalu, bagaimana kalau status kita adalah milik Allah? Kita menjadi umat milik kepunyaan Allah. Bagaimana perasaan kita? Tentu senang dan bahagia. Dan itulah yang Tuhan nyatakan di Sinai; tiga bulan setelah keluarnya mereka dari tanah Mesir, tempat perbudakan; Keluaran 19:5-6 (TB)  Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Bagi mereka; Israel adalah hal yang menggembirakan. Dari "bukan siapa-siapa"; budak pekerja di tanah Mesir, menjadi umat milik kepunyaan Allah. Tentu menjadi kebahagiaan yang tiada tara. Peristiwa Pentakosta; pernyataan Roh Kudus kepada manusia di hari raya panen; Pentakosta mengejutkan orang. Mengapa? Kisah Para Rasul 2:7-11 (TB)  Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 

Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."Orang Galilea yang tak terpelajar, yang kasar, yang pekerja kasar; mereka mampu berbahasa yang berbeda; membahasakan dari mana orang-orang (beragama) Yahudi maupun orang Yahudi asli; mereka mendengar tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan Allah; karya kasih Allah dalam Kristus Yesus.

Sudahkah hidup kita menunjukkan bahwa kita adalah milik Allah? Wartakanlah kasih-Nya dalam hidup kita.