GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI ORANG YANG RENDAH HATI

Terpublikasi Thu, 18 Oct 2018   

oleh:

Yesaya 47 : 1-9; Wahyu 17 : 1-8

Selamat hari Jumat.

Tuhan menciptakan manusia dan bangsa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam masa hidupnya, ada waktunya ia mengalami masa-masa penuh kebaikan namun ada waktunya ia juga harus bergumul dalam hidup. Pada saat seperti itulah setiap orang dan bangsa perlu mengingat bahwa ada yang jauh lebih berkuasa dari kita; Dialah yang menciptakan dan menyertai hidup kita. Kesadaran bahwa Tuhanlah yang mencipta dan menguasai hidup kita mestinya menjadikan kita selalu ingat kepada Dia dan berlaku rendah hati. Di masa umat Tuhan; Israel dan Yehuda - memberontak kepada Tuhan maka Tuhan memakai bangsa Babel untuk  mendidik mereka. Namun Babel yang diminta untuk mendidik, merekapun kemudian menjadi sombong dan merasa diri tidak akan terkalahkan oleh apapun dan siapapun. 
Apa kata Tuhan kepada mereka? Yesaya 47:9 (TB)  Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu. Dengan keras Tuhan berkata kepada Babel dan menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa diandalkan selain Tuhan. Penulis kitab Wahyu menulis dengan keras tentang apa yang telah dilakukan oleh Babel, dan itu merupakan suatu hal yang keji. Wahyu 17:6 (TB)  Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran. 

Kesombongan tidak Tuhan suka. Apalagi jika kesombongan kita dilakukan dengan merendahkam orang atau bangsa lain.
Hendaklah kita menjadi orang-orang yang rendah hati.