Mazmur 42 – 43; Ayub 6:14-30; Galatia 3:15-22
Selamat hari Jumat.
Dalam percakapan yang dilakukan oleh Ayub bersama sahabat-sahabatnya yang justru menuduhnya melakukan yang jahat, Ayub mengeluhkan mereka dan berkata: Ayub 6:14 (TB) Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa. Sahabat adalah kawan di masa yang sulit namun Ayub tak melihat itu pada sahabat-sahabatnya. Mereka justru menuduh dan mencela Ayub. Hidup persahabatan memang bisa mengingatkan jika kita melakukan kesalahan dan memberi penguatan ketika sahabat kita di masa yang sulit. Paulus mengingatkan bagaimana Tuhan Allah tidak melupakan janji-Nya kepada umat untuk memberikan pengantara keselamatan-Nya. Galatia 3:17-18 (TB) Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya. Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham. Tuhan tetap mengingat janji itu sekalipun oleh hukum Taurat terbukti manusia melakukan salah dan dosa. Janji tentang keselamatan itu tetap digenapi di dalam Kristus (Gal. 3: 16).
Tuhan menepati janji-Nya kepada kita dan menyelamatkan kita. Adakah kita bersyukur dan membawa berita itu kepada orang lain dalam hidup kita?
Doa :
Pelaksanaan WFO dan pembelajaran di sekolah dengan patuh protokol kesehatan.