GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI UMAT TUHAN YANG MENJAGA KEKUDUSAN

Terpublikasi Mon, 08 Oct 2018   

oleh:

Yer. 3 : 6-14; Matius 5 : 27-36

Selamat hari Rabu.

Sebagaimana pernikahan adalah lembaga yang sakral, demkian juga hubungan antara Tuhan dengan umat-Nya; Israel dan Yehuda-bangsa yang telah terpecah menjadi dua, dan keduanya tidak setia kepada Tuhan. Lalu, bagaimana sikap Tuhan kepada mereka? Yeremia 3:12-13 (TB)  Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."Panggilan Tuhan kembali didengungkan supaya mereka kembali kepada Tuhan dengan mengakui kesalahan mereka dan kembali berlaku benar. Tuhan pasti mengampuni mereka.
Hidup orang beriman adalah oleh karena kasih karunia Allah dalam hidup mereka sehingga bagi orang beriman Firman Tuhan tidak hanya tentang apa yang tertulis saja namun harus dicari apa yang mendasar dari yang difirmankan Tuhan kepada kita, bahwa dalam pernikahan kita perlu menjaga kekudusan pernikahan itu (Mat. 5 : 27-32) dan menjaga kekudusan hidup (Mat. 5 : 33-36) sehingga  kita menjaga hidup yang diberikan Tuhan dengan mengorbankan diri-Nya; menebus diri kita dari kematian.