Bil. 21 : 4-9; Maz. 107 : 1-3, 17-22; Ef. 2 : 1-10; Yoh. 3 : 14-21
Kesusahan dan kesedihan yang menurut kita terlalu lama seringkali menjadikan kita tidak sabar dan tidak tahan. Itulah yang terjadi kepada umat Israel, ketika mereka sudah tidak tahan mengikut jalan Tuhan dalam pimpinan Musa, mereka memberontak; Bilangan 21:5 (TB) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Namun, karena pemberontakan itulah justru ular tedung memagut mereka. Ketika orang-orang itu bertobat, Tuhan melalui Musa menyembuhkan mereka jika mereka memandang kepada ular tembaga.
Ini semua adalah gamaran dari apa yang nyata dalam karya kasih Tuhan dalam diri Kristus yang disalibkan; Yohanes 3:14-17 (TB) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Dan sama dengan orang yang dipagut oleh ular tedung; ketika mereka memandang ular tembaga itu mereka akan sembuh, jika tidak maka mereka mati. Demikian juga dengan orang yang tidak mau percaya sekalipun Anak Manusia dinyatakan; Yohanes 3:21 (TB) tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."Sebab itu ditegaskan oleh Paulus dalam surat Efesus; Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Karena itu, percayalah, dan percayakan diri kita kepada Dia yang menyelamatkan kita. Pandanglah Dia selalu.
