GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PEMBERIAN YANG TULUS

Terpublikasi Sat, 10 Nov 2018   

oleh:

1 Raja-raja 17 : 8-16; Mazmur 146; Ibrani 9 : 24-28; Markus 12 : 38-44

Selamat hari Minggu.

Sejak Sekolah Minggu kita mengenal lagu-lagu persembahan, melagukannya sambil memasukkan uang yang diberikan orang tua kita ke kantong persembahan. Bertambahnya usia, seringkali terjadi kejadian lucu tapi ironi. Ketika masih kecil dan belum mengetahui nilai uang, maka seorang anak akan memasukkan uang pemberian orang tua kita, berapapun. Namun semakin mengetahui nilai uang dan melihat penjual makanan atau mainan di sekitar gereja, uang persembahan itu mulai "disunat"; apa yang diberikan, dipakai untuk membeli makanan atau mainan dulu, baru sisanya dimasukkan kantong persembahan. Memang kelihatannya lucu, namun, bukankah itu yang juga sering dilakukan juga oleh orang dewasa; "menyunat" persembahan buat Tuhan. Bukan hanya persembahan uang namun juga persembahan diri. Memberikan yang terbaik kepada Tuhan atau kepada "wakil Tuhan", nabi dan imam, itulah yang dilakukan oleh orang pada waktu lalu. Dan, itulah yang dilakukan oleh janda di Sarfat. Ia membuatkan untuk nabi Elia terlebih dahulu baru untuk dia sendiri dan anaknya 1 Raja-raja 17:12 (TB)  Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."Mengapa kita perlu memberikan yang terbaik? Pemazmur dan penulis kitab Ibrani memberikan alasan kepada kita;  yang pertama karena Tuhan pencipta langit dan bumi menjadi tempat perlindungan dan kehidupan bagi setiap makhluk; Mazmur 146:5-7 (TB)  Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, Ya,  Tuhan tidak hanya mencipta namun Dia juga memelihara dunia ini. Yang kedua, Tuhan menyelamatkan manusia dengan memberikan diri-Nya untuk menyelamatkan dunia; Ibrani 9:27-28 (TB)  Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.  

Keselamatan dari Tuhan dalam Kristus adalah keselamatan yang sekali untuk selamanya diberikan kepada kita. Atas segala kasih Tuhan itu, tentulah kita perlu memberikan diri kita dengan sepenuh hati; mempersembahkan diri kepada Tuhan sebagaimana Tuhan memberikan berkat dan keselamatan kepada kita. Oleh karena itu Tuhan Yesus memuji persembahan seorang janda yang memberikan persembahan dua peser, lebih dari orang kaya yang memberi banyak atau ahli Taurat yang sekalipun memakai pakaian yang mewah tapi  berlaku tidak adil, bahkan kepada para janda. 
Ketulusan janda dan kesediaan untuk memberikan seluruh miliknya kepada Tuhan. 

Hendaklah teladan dari janda ini yang mempersembahkan dengan tulus dan segenap hati.