Zakharia 14 : 10-21; Lukas 9 : 1-6
Selamat hari Sabtu.
Nubuat Zakharia tentang TUHAN yang menjadi raja satu-satunya (Za. 14 : 9) menyatakan bagaimana damai sejahtera yang terjadi di Yerusalem, tempat Tuhan bertahta. Dalam kegembiraan, maka semua orang sujud menyembah kepada Tuhan, dan semua mendapatkan damai sejahtera. Zakharia 14:16-17, 20-21 (TB) Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan. Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu. Kerajaan Allah inilah yang menjadi pengharapan umat Israel sepanjang masa, bahwa tersedia masa depan tang gilang gemilang ketika Allah memerintah. Bagi kita, orang beriman ini sudah nyata dalam kasih karunia yang Tuhan nyatakan dalam Kristus. Namun bagi orang Yahudi, mereka masih menanti dengan kedatangan Mesias. Lukas 9:1-2, 6 (TB) Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat. Pemberitaan Injil Kerajaan Allah: keselamatan Allah sudah datang dengan kehadiran Tuhan Yesus sudah nyata, dan itu tidak boleh diberitakan dalam kesombongan dan paksa, sebagaimana perkataan Tuhan Yesus kepada para murid yang diutus-Nya. Lukas 9:3-5 (TB) kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka."
Saat ini, kitalah pembawa Injil Kerajaan Allah dalam hidup kita. Lakukanlah dengan kerendahan hati, sabar dan dengan kelembutan karena dasar semua pemberitaan kita adalah : KASIH.
Doa:
Mohon supaya diberikan keteguhan hati untuk mewartakan Injil dengan kerendahan hati, sabar dan dengan kelembutan.