1 Samuel 5 : 1-12; Ibrani 10 : 32-39
Selamat hari Jumat.
Ketika orang Filistin menjadikan tabut Tuhan sebagai rampasan maka mereka mengalami peristiwa yang membingungkan mereka, baik yang di dalam kuil maupun dalam kehidupan bangsa mereka. 1 Samuel 5:1-4, 6-7 (TB) Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.
Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita." Apa yang terjadi menunjukkan bagaimana kuasa Tuhan melebihi apa yang dipikirkan oleh manusia. Jika demikian, sebagai orang-orang percaya bukankah kita patut menjaga pengharapan kepada Tuhan dalam hidup kita. Menjaga pengharapan tetap ada pada kita mestilah terus kita jaga. Kita perlu menguatkan tekad kita untuk tetap setia dan memohon Roh Kuduslah yang memampukan kita. Ibrani 10:37-39 (TB) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Mari, teruslah menjaga pengharapan itu takkan pernah padam sedikitpun.
Doa:
Berpengharapan selalu kepada Tuhan.