GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PERSAHABATAN

Terpublikasi Sat, 18 May 2019   

oleh:

1 Samuel 20 : 1-23, 35-42; Kisah Para Rasul 11 : 19-26

Selamat hari Senin.

Persahabatan itu persaudaraan tanpa pertalian hubungan darah, dan persahabatan seringkali lebih dekat dari sebuah persaudaraan. Itulah yang dialami oleh Daud dan Yonatan. Ketika Saul berusaha membunuh Daud, maka Yonatan melindunginya. Demikian juga ketika Yonatan tahu kuasa Tuhan ada pada Daud, maka Yonatan dan Daud mengukat perjanjian bahwa mereka tidak akan saling melupakan. Itulah sebabnya dikatakan:
1 Samuel 20:23 (TB)  Tentang hal yang kita janjikan itu, antara aku dan engkau, sesungguhnya, TUHAN ada di antara aku dan engkau sampai selamanya." Dan ketika Yonatan mendapat bukti;  Saul, ayahnya benci kepada Daud maka ia mesti melepaskan sahabatnya tidak lagi bersama dengan dia. 1 Samuel 20:42 (TB)  Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." (20-43) Setelah itu bangunlah Daud dan pergi; dan Yonatan pun pulang ke kota. Penganiayaan orang-orang percaya di Yerusalem menyebabkan mereka mesti menyingkir ke beberapa kota di sekitarnya. Bahkan ke tempat lain. Salah satunya adalah Antiokhia. Di sana didapati bahkan Injil diberitakan diantara orang Yunani (Kis. 11 : 20). Untuk itulah rasul-rasul mengutus Barnabas ke Antiokhia dengan maksud memeriksa dan jikalau benar memelihara iman mereka. Kisah Para Rasul 11:22-26 (TB)  Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pertemuan antara Barnabas dengan Paulus menjadikan mereka bersahabat. Memang mereka pernah bertengkar namun bukan berarti itu mengakhiri persahabatan mereka.

Persahabatan di dalam Tuhan menjadikan kita mampu untuk saling memelihara satu dengan yang lain sehingga menghadirkan kasih persaudaraan yang akrab dan erat. Tidakkah ini kita jalani dalam hidup?

Doa:
Mampu menjadi sahabat bagi orang lain dalam kehidupan, khususnya bagi sesama orang beriman.