Kel. 12 : 33-42; 1 Kor. 11 : 17-22
Jemaat adalah persekutuan tubuh Kristus. Melalui persekutuan inilah yang jemaat menyatakan bagaimana kepercayaan kepada Tuhan sebagai pemersatu kehidupan orang beriman. Setelah sepuluh tulah terjadi di Mesir, barulah Firaun membiarkan orang Israel pergi. Keluaran 12:40-42 (TB) Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Peristiwa ini selalu dikenang oleh orang Israel bagaimana Tuhan melepaskan mereka dari Mesir, tempat perbudakan sebagai pengakuan (kredo) bagi mereka. Pengakuan bahwa Tuhanlah yang mengeluarkan mereka, bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tempat perbudakan. Pengakuan inilah yang menjadikan orang Israel selalu mengingat karya kasih Tuhan. Pertemuan ibadah adalah persekutuan yang umat yang diselamatkan oleh karya kasih Tuhan. Persekutuan mewujudkan kebersamaan orang beriman yang mau terus percaya kepada Tuhan. Perjamuan kasih (sekarang perjamuan kudus) adalah pernyataan kebersamaan mereka. Sayangnya justru dalam jemaat Korintus ini tidak terjadi; 1 Korintus 11:17-18 (TB) Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Hanya karena makanan maka mereka pun tak mampu bersekutu.
Mari kita selalu ingat: persekutuan kita; keluarga maupun jemaat dibangun atas dasar Kristus yang menyelamatkan kita. Jangan kita menjadikannya tak berarti hanya karena hal yang remeh (makanan, uang, dll).
Peliharalah persekutuan itu dengan senantiasa mengingat Kristuslah yang utama dalam persekutuan.