2 Raj. 23 : 1 – 8, 21 – 25; 2 Kor. 4 : 1 – 12
Selamat pagi.
Ketika mendengar apa yang dinyatakan melalui pembacaan Taurat dan nubuat dari nabiah, maka Yosia mengajak untuk melakukan pertobatan bangsa. Ia mengumpulkan rakyatnya dan mengajak mereka untuk kembali kepada Tuhan, dan menyingkirkan perkakas dari illah lain yang zaman sebelumnya juga ada dalam Bait Allah. 2 Raja-raja 23:3-4 (TB) Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu. Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga pintu untuk mengeluarkan dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel. Dan dirayakan Paskah (bagi kita Paskah Perjanjian Lama), perayaan penting dan merupakan awal rumusan pengakuan iman Israel (Ay. 21 - 23). Dan Yosia dicatat sebagai raja yang melakukan perbuatan besar (Ay. 25).
Sikap seperti Yosia inilah yang juga patut kita lakukan dalam pertobatan kita; seperti yang dikatakan Paulus kepada jemaat Korintus; suatu pertobatan yang sungguh dan menyatakan Kristus dalam hidup kita. 2 Korintus 4:6-7 (TB) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Oleh karena pertobatan dan pengakuan bahwa semuanya semata-mata karena Allah, maka kita diajak tetap kuat dan teguh sebagai orang beriman apapun yang kita alami dalam hidup kita. Karena ini prinsip yang harus kita pegang: 2 Korintus 4:10 (TB) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Kesadaran Kristus dalam diriku menjadikan kita kuat bertahan dan kuat beriman karena kita mati bersama Kristus, dan bangkit bersama Dia.