Yes. 4:2-6; Kis. 1:12-17, 21-26
Ketika semua tidak seperti yang kita rencanakan. Apa yang kita lakukan? Tindakan spontan manusia adalah terburu-buru (juga dalam mengambil keputusan), marah, menyalahkan orang lain dan berbagai tindakan lain. Yesaya mengingatkan bahwa ketika Israel dalam keterpurukan karena dosa, semata-mata karena ditolong Tuhan maka oleh kebaikan Tuhan Israel diselamatkan. Mereka berusaha mencari pertolongan namun yang terjadi justru terjerat dengan berbagai masalah. Yesaya mengingatkan justru pertolongan Tuhanlah yang meluputkan mereka; Yesaya 4:2 (TB) Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
Di saat yang genting dalam kehidupan para murid; tidak bersama Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus naik ke Surga dan dikejar orang Yahudi yang menganggap mereka bi' dah, para murid, maka mereka mengambil sikap: bersekutu dan berdoa; memohon pertolongan Tuhan sambil berusaha menggenapkan jumlah mereka yang berduabelas: Kisah Para Rasul 1:12, 14 (TB) Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. Dalam segala peristiwa, marilah kita selalu mengambil sikap untuk seperti para murid: mintalah pertolongan Tuhan. Jangan merasa bisa (rumongso biso) atau mencari pertolongan lain dengan mempercayakan hidup kita kepada orang atau hal yang lain.
Percayalah: Tuhan pasti menolong.