Amsal 15 : 8-11, 24-33; 2 Korintus 1 : 1-11
Selamat hari Kamis.
Teguran itu memang membuat tidak nyaman, tidak enak. Diperlukan hati yang mau belajar sehingga memaknai teguran dengan benar. Amsal 15:31-33 (TB) Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan. Dengan rendah hati maka sebuah teguran menjadikan mampu untuk meningkatkan diri. Hikmat Allah yang diawali dari takut akan Tuhan, yang dalam hal itu penderitaan adalah suatu keniscayaan. Menanggapi hal tersebut, Paulus menyatakan: 2 Korintus 1:5-6 (TB) Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
Menjadi makin hari makin kuat dan teguh beriman, maka tentu menjadi harapan setiap kita karena itu kita perlu terbuka untuk dibentuk oleh Tuhan dalam segala hal. Dalam hal ini kritik, penderitaan dan tantangan memang bisa kita alami, jalanilah dengan rendah hati.
Doa:
Rendah hati menerima kritik.