GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

RITUAL RAJA?

Terpublikasi Tue, 07 Feb 2017   

oleh:

Ul. 30 : 1 – 9a; Mat. 15 : 1 – 9

Selamat pagi.

Hidup selalu diperhadapkan kepada pilihan. Pilihan paking sederhana hanya pada dua pilihan yang bertolak belakang; berkat dan kutuk. Namun harus kita sadari seringkali pilihan kita tidak hanya dua, namun mungkin tiga, empat dan seterusnya. Bagaimana kita menentukannya. Dalam bacaan kita dinyatakan ada dua pilihan; berkat dan kutuk. Dan pilihan kepada berkat menyadarkan manusia tentang begitu besar kasih dan anugerah Tuhan kepada dirinya; betapa Allah mengasihi, bahkan memberikan pemulihan; Ulangan 30:1-3 (TB)  "Maka apabila segala hal ini berlaku atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah kuperhadapkan kepadamu itu, dan engkau menjadi sadar dalam hatimu di tengah-tengah segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau, dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau. Jika hidup kita dipulihkan, apa yang kita lakukan dalam hidup ini? Hidup kita mestinya tidak terpancang kepada hal-hal yang menakutkan kita; termasuk aturan-aturan. Rasa takut dan hormat kita hanya kita nyatakan kepada Tuhan dalam hidup ini; itulah yang perlu ada dalam hidup kita.

Itulah kritik Tuhan Yesus kepada orang  Farisi dan ahli Taurat yang mempermasalahkan murid-murid Tuhan Yesus yang tidak melakukan (ritual; tata cara yang rumit) cuci tangan sebelum makan. Mereka hanya memperhatikan yang ritual, dan bukan hal yang esensial dalam hidup beriman kepada Tuhan; Matius 15:8-9 (TB)  Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."Mari sebagai orang yang sudah ditebus dan diselamatkan kita punya sikap hidup yang benar kepada Tuhan sehingga kita menunjukkan buah ketaatan yang hanya kepada Tuhan.