Yesaya 54 : 9-10; Ibrani 2 : 10-18
Selamat hari Jumat.
Seberapa sabarkah kita kepada orang lain yang berbuat salah kepada kita? Ada banyak orang yang menjadi tidak sabar dengan sesamanya. Ini terbukti ketika orang melakukan kesalahan kepada, kita akan membalas dengan sekehendak hati kita. Maka muncullah hukum "mata ganti mata, gigi ganti gigi", supaya manusia tidak membalas sekehendak hatinya.
Bagi Tuhan, apa yang berlaku?
Yesaya 54:9-10 (TB) Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. Tuhan mengasihi dunia ini maka Dia tidak akan murka lagi seperti zaman Nuh. Kasih setia Tuhan itulah yang memberikan kehidupan bagi dunia. Kasih Tuhan dinyatakan kepada dunia. Itulah yang Tuhan nyatakan dalam karya kasih Kristus; Ibrani 2:10 (TB) Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan —, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Melalui karya kasih-Nya maka melalui Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia -dengan penderitaan-Nya - telah menjadi keselamatan bagi kita. Ibrani 2:16-18 (TB) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. Kristus sendiri yang telah berkarya untuk kita menjadi Imam Besar yang mendamaikan kita dengan Allah.
Bahkan kita mengimani bahwa Allah sendiri dalam Tuhan Yesus Kristus telah memberikan diri-Nya untuk kita. Itulah kesabaran Allah kepada kita.
Jadi, tidakkah kita mempunyai belas kasihan yang sama ketika kita bersama dengan saudara kita? Mempunyai kasih bagi sesama kita.
Doa:
Mempunyai hati seperti Tuhan yang mengasihi, bahkan rela berkorban bagi dunia.