GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SABAR, MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN

Terpublikasi Mon, 04 Dec 2017   

oleh:

Mikh. 4: 6-13; Why. 18: 1-10

Sabar adalah kata "sakti" di masa penantian. Kata itu sekalipun seringkali dianggap klise, namun itulah yang patut kita lakukan di masa penantian itu. Namun tentu sabar bukan sekedar duduk diam dan tak berbuat apa-apa. Sabar itu berarti kita aktif sebagai umat Tuhan di masa penantian itu untuk tetap dan terus beriman kepada Tuhan dalam hidup kita sekalipun tidak selalu keadaan kita baik-baik saja. Itulah nasehat Mikha kepada umat Israel ketika mereka mengalami aniaya bahkan sampai dibuang ke Babel. Mikha menasehati: Mikha 4:10 (TB)  Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai puteri Sion, seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari kota dan tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah engkau akan dilepaskan, di sanalah engkau akan ditebus oleh TUHAN dari tangan musuhmu. 

Israel diajak melihat pengharapan dengan sabar sekalipun kelihatannya tanpa pengharapan. Dan pertolongan itu datang justru ketika mereka di Babel. Hari ini kita belajar bagaimana untuk terus berharap; menjaga pengharapan kita kepada Tuhan sekalipun nampaknya gelap.
Siapa yang mengira Babel yang kuat diruntuhkan? Siapa yang mengira Tuhan membangkitkan Koresy? Semuanya itu karena kuasa Tuhan.
Jadi, mari terus berpengharapan kepada Tuhan sekalipun kita hanya melihat setitik harapan atau bahkan sama sekali gelap karena Tuhan dengan sekejap mata bisa menjadikan Babel begitu berkuasa, dan meruntuhkan Babel (band. Wahyu 18: 1-10).