Yes. 25: 1-9; Mzm. 23; Flp. 4: 1-9; Mat. 22: 1-14
Pengalaman adalah guru yang terbaik, dan karena itu banyak orang yang memberikan kesaksian tentang apa yang Tuhan lakukan kepada dirinya, dan intinya adalah: Yesaya 25:1 (TB) Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu. Semua karena perbuatan yang Tuhan lakukan kepada kita, umat milik kepunyaan-Nya. Itulah juga kesaksian pemazmur tentang Tuhan dalam hidupnya. Bagi pemazmur, Tuhan itu bagai gembala bagi dirinya. Perumpamaan tentang perjamuan kawin menunjukkan bagaimana orang-orang yang dianggap pantas justru menolak hadir, dan si tuan justru memanggil orang yang dianggap tidak layak hadir; Matius 22:9-10 (TB) Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Dan si tuan tetap menjamu mereka namun sayangnya ada orang yang datang dengan baju yang tidak sepantasnya. Kepadanya diperlakukan hukuman. Ini bukan berarti soal Tuhan suka kemewahan. Perumpamaan ini bicara tentang kesiapan menerima panggilan Tuhan di jamuan pesta Tuhan. Haruslah kita punya kesiapan dalam hidup kita ketika Tuhan memanggil kita untuk diselamatkan, dan memuji Dia dalam hidup kita. Paulus menasehati kepada jemaat di Filipi; Filipi 4:4-7 (TB) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Keteguhan untuk senantiasa siap sebagai umat milik kepunyaan Tuhan kiranya menjadi bagian hidup kita selalu; hidup sebagai orang yang memiliki sukacita di dalam Kristus Tuhan.
Sudahkah itu ada pada kita?
Filipi 4:8-9 (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.