Yesaya 8 : 1-15; Lukas 5 : 27-32
Selamat hari Rabu.
Nama adalah sebuah doa dan harapan. Dengan nama, maka kita tahu doa dan harapan dari orang tua untuk anaknya. Itulah juga yang terjadi kepada Yesaya. Yesaya 8:3-4 (TB) Kemudian aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas, sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur."Itu semua karena ketidaksetiaan Israel kepada Tuhan, yang oleh karena itu Yesaya ditentang oleh banyak orang. Namun, apa yang Yesaya lakukan? Yesaya 8:11 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini: Tetap setia hanya kepada Tuhan, bukan kepada siapa yang berkuasa namun kepada Tuhan semesta alam. Kesetiaan kepada Tuhan itulah juga yang patut menjadi hidup orang beriman. Kegembiraan bahwa Tuhan memanggil dirinya kepada jalan yang benar. Lewi si pemungut cukai begitu bersukacita ketika sang guru yang bernama Yesus mengundang dia dengan mengatakan, "Ikutlah Aku." Oleh karena itu ia bersukacita dengan mengadakan pesta dan mengundang banyak pemungut cukai yang lain.
Kehadiran Yesua dan pergaulannya dengan para pemungut cukai mengundang cibiran dari pemuka agama. Lukas 5:31-32 (TB) Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."Ya. Siapapun yang Tuhan undang, itu adalah wewenang Tuhan. Yang perlu kita lakukan adalah menanggapi dengan positif panggilan Tuhan itu dan mengikut Dia. Adakah itu menjadi hidup kita? Apakah menjadi "Kristen" benar memberi makna buat kita?