Yer. 26: 1-12; Why. 2: 8-11
Kritik itu jika diungkapkan untuk mengoreksi apa yang salah merupaka sesuatu hal yang mestinya ditanggapi dengan biasa, sebagai sarana untuk membangun kebaikan bersama. Bahkan orang yang menerima kritik itu patut mengucapkan terima kasih karena ia sudah ditarik oleh seorang kawan supaya tidak jatuh ke dalam jurang kebinasaan. Namun sayangnya itu tidak berlaku bagi orang Yehuda. Mendengar Firman Tuhan yang dinubuatkan oleh Yeremia, mereka justru marah dan menangkap Yeremia. Memang yang dinubuatkan Yeremia adalah hal yang pahit; bangsa itu akan menerima malapetaka, namun itu semua adalah bagian dari Yeremia yang tidak ingin bangsa itu tetap tinggal dalam dosa, dan berbalik kepada Tuhan.Yeremia taat kepada Tuhan karena ia tahu bahwa orang Yehuda harus berbalik kepada kebenaran Tuhan dalam hidup mereka. Kepada jemaat Smirna yang menerima fitnahan, Tuhan Yesus menguatkan mereka melalui Yohanes;Wahyu 2:10-11 (TB) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."Tetap percaya kepada Tuhan, sang sumber kebenaran adalah hal yang patut senantiasa kita jalani. Kita diajak untuk menjalaninya sepanjang hidup kita. Kita diajak untuk tidak goyah sekalipun di sana ada olokan, cemoohan, fitnahan bahkan siksaan. Tuhan pasti menjadi kekuatan dan kehidupan bagi kita.