Mazmur 99; 1 Samuel 2:11-17; Roma 9:19-29
Selamat hari Senin.
Tuhan itu kudus dan sangat mulia, dan semua orang datang kepada-Nya. Mazmur 99:1-3 (TB) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang. TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!
Umat selalu memuji kekudusan dan kebesaran-Nya. Bahkan Elkana menyerahkan anaknya kepada imam Eli untuk menjadi abdi Tuhan (1Sam. 2:11). Namun sayangnya justru anak-anak imam Eli justru mengotori nama Tuhan. 1 Samuel 2:12-14, 17 (TB) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.
Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN. Mereka mendukakan Tuhan dan umat-Nya. Paulus mengingatkan tenrang anugerah Tuhan karena kuasa kasih Allah yang menyatakan keselamat oleh karena anugerah, bukan karena kedudukan, jabatan atau keturunan. Roma 9:22-24 (TB) Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, Karya keselamatan yang diperuntukkan bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan.
Sebagai orang percaya kita diajak untuk menjaga kekudusan Tuhan dalam hidup kita.
Doa:
Pemerintah yang membuka peluang masyarakat mempunyai usaha.