Yeh. 1 : 1 – 3, 2 : 8 – 3 : 3; Wah. 10 : 1 – 11
Selamat hari Kamis.
Lingkungan yang buruk menjadikan orang baik menjadi buruk. Itu yang seringkali terjadi. Namun, itu tidak terjadi kepada Yehezkiel. Justru di tengah orang-orang buangan Yehezkiel diingatkan olrh Tuhan; Yehezkiel 2:8 (TB) Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu." Mewartakan Firman di tengah orang yang biasanya memanipulasi dan mengabaikan Firman bukanlah tindakan yang mudah, namun itulah yang mesti dilakukan Yehezkiel. Yehezkiel 3:1 (TB) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."Dalam penglihatannya, Yohanes juga menyaksikan bahwa gulungan kitab juga dimakannya; Wahyu 10:10-11 (TB) Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja." Firman Tuhan. Apa yang kita lakukan kepadanya? Masihkah hanya menjadi hiasan rapi di rak buku? Atau berada dalam tumpukan barang dan buku lain sehingga tiap akan berangkat ke gereja kita harus mencarinya di tumpukan itu?
Dengan jelas Firman mestinya "dimakan" oleh kita, namun bukan sekedar dirasakan manisnya. Dia sudah semestinya diberitakan supaya Firman Allah itu didengar oleh semua orang. Sudahkah kita mewartakan Firman? Sudahkah Firman yang kita dengar dan kita "makan" setiap hari mempengaruhi prilaku kita? Jadi, lingkungan yang membaca dan melakukan Firman, pasti juga menjadikan orang tergerak untuk membaca dan melakukan Firman.