Ul. 27 : 1-10; Mat. 5 : 13-20
Tugu, batu, penanda, prasasti dan candi adalah pertanda dari suatu kelompok, suku, bangsa atau agama. Tidak terkecuali di Indonesia. Semuanya itu sebagai penanda suatu peristiwa atau bagian kehidupan mereka. Umat Israel ketika sudah mendiami tanah Kanaan diingatkan kembali bagaimana mereka sebagai sebuah bangsa yang akan memasuki tanah perjanjian, apa perintah Tuhan kepada mereka. Perintah Tuhan itulah yang mesti mereka ingat sepanjang mereka hidup di tanah perjanjian. Juga sebagai pengingat bahwa Tuhanlah Allah maka mereka pun membuat mezbah di gunung Ebal. Semuanya itu untuk mengingatkan kepada bangsa Israel apa yang mesti mereka lakukan di tanah perjanjian.
Peringatan Tuhan Yesus bahwa setiap orang percaya adalah garam dan terang dunia menunjukkan bahwa orang beriman mestilah menunjukkan hidup yang memberi arti bagi lingkungan sekitarnya; seperti garam yang menjadikan makanan sedap dan terang yang menjadikan ruangan, rumah atau kota nampak jelas. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata: Matius 5:20 (TB) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Jika setiap orang beriman tidak menunjukkan hidup benar yang mencerminkan Kristus yang ada dalam diri setiap orang percaya maka kehadirannya tidak berguna. Sebagaimana tugu, batu, penanda, prasasti dan candi adalah penanda dan memperingati sesuatu.
Seperti apakah hidup kita?